Berkurang 1 di Dunia, Bertambah 1 di KTP


Ada beberapa kelompok orang yang sangat sangat mengingat hari ulang tahun nya, penyebabnya mungkin adalah ingin di beri surprise oleh teman, keluarga, atau bahkan yang terspesial dari sang kekasih nya, atau mungkin penyebabnya adalah ingin membuat momen spesial karna hari itu datang setahun sekali. Dan saya yakin, semua orang menginginkan itu.
Senja di Danau Singkarak nan indah
Malam berganti menjadi pagi yang dingin, tanggal di kalender pun berubah, memasuki tanggal 14 oktober dimana hari itu saya bertambah menjadi tua, dimana hari itu umur saya berkurang di dunia, dan bertambah di KTP, dan hari dimana yang tidak terlalu saya tunggu. Ada seorang sahabat mengatakan kenapa engkau tak terlalu senang di hari ulang tahun mu. Jawaban nya simpel, umur saya sudah mulai tua, tapi saya belum bisa dewasa. Sahabat pun tertawa.
Subuh ku terbangun dalam dingin nya yang di selimuti selimut, terjaga untuk melaksanakan ibadah salat subuh, lalu mengecek handphone seperti yang dilakukan orang-orang pada umumnya. Satu pesan singkat dari sosial media muncul di layar kaca gadget ini, seorang mantan kekasih yang belum lama ini sempat mengisi hati, selamat bertambah umur katanya, semoga sehat dan sukses dalam karir, aku mencintaimu tambah nya. Aku senyum lalu tertawa, aku suka dengan ucapan ulang tahun nya, lalu mengapa ia menambahkan mencintai ku, jika kau menyanyangi ku lalu mengapa kau meninggalkan ku, ahh kalimat ini klise untuk di di bahas lagi. 
Aku membalas nya dengan berterima kasih, sudah itu sudah, lalu harus bicara apa lagi. Satu per satu pun teman dan sanak saudara memenuhi inbox pesan, ucapan dirgahayu pun bertambah. Menjelang sore, masuk satu pesan yang selalu ku tunggu setiap harinya, selamat ulang tahun, semoga selalu di berkahi allah SWT, mama sayang kamu. Iya betul dari mama ku, aku tersenyum, lalu membalas nya dengan terimakasih dari ku. Menjelang malam diikuti dengan terbenam nya sang mentari, mama menelpon, bertanya banyak hal, termasuk tentang bagaimana hari ulang tahun ku hari ini. Aku jawab biasa saja, tak terlalu istimewa, ini bukan ajang untuk terlalu bersuka cita, bukan kah umur kita berkurang di dunia ini, bukan nya bertambah. Mama lalu bertanya kenapa tampak nya ada kekecewaan dalam diriku saat ini.
“kau kenapa, tampak nya tak terlalu bersuka cita hari ini” tandas nya. (bahasa nya ku baku kan, sejujurnya mama ngomong pake bahasa minang, pembaca pasti tak mengerti nanti)
“aku senang kok ma, jangan terlalu khawatir” jawab ku.
“22 tahun mama membesarkan mu dan tidak mengajarkan mu untuk berbohong, ayo ada apa”
“mama memang peramal terbaik, tidak terlalu serius kok ma, hanya masalah pekerjaan dan hubungan ku”
“satu pesan mama, dan kau harus ingat, kau boleh baik dengan orang, membantu sana sini, tapi harus kau pilah dulu, terlalu baik dan bodoh berbeda tipis nak”
Aku terdiam, tak tau maksud perkataan mama.
“jika masalah percintaan kau, tak perlu lah cari dia yang cantik atau rupawan, cari saja yang selalu mengerti dan menghargai mu sebagai lelaki, itu cukup. Kau tak perlu mengubah dirimu untuk disukai oleh orang lain, jadi diri sendiri meski keras kepala itu lebih baik” mama melanjutkan.
Aku mengiyakan, dan hanya mengiyakan.
Perkataan mama ku membuat ku teringat dengan salah satu sahabat bodoh ku, yang juga sahabat baik ku. Ia mengatakan pada satu malam ‘sejujurnya kau itu orang baik bay, dan terlalu baik menurutku, apa- apa nya orang minta bantu, kau bantu, apa-apa nya orang minta, kau kasih, ke teman kau, kekasih kau, atau siapapun lah itu, dan kau tak bisa memikirkan apa yang akan kau dapatkan setelah itu, ntah kebaikan juga, ntah keburukan, jangan terlalu bodoh’. Sontak aku terkejut, teman bocah ku terkadang dimasuki roh setan sastrawan, bisa berubah menjadi bijak seketika. Aku mengiyakan dan mengiyakan, memang iya dan iya. Ntah aku baik, ntah aku yang bodoh.
Sometimes your stupid friend will be the best part of your life
Di hari berkurang umur ku di dunia, dan bertambah nya di KTP, aku berterima kasih masih di beri kesehatan, lalu mempunyai banyak teman dengan segala sifat nya. Ada yang setengah bodoh, full bodoh nya, ada yang bisa tiba-tiba bijak seperti tadi, lalu ada yang manisdi depan pahit di belakang, ada juga yang pahit dari semua sisi. Mama juga pernah bilang ‘teman sedikit itu tak apa, asalkan bisa kau percaya’ iyaa betul asalkan bisa di percaya, yang selalu menerima sisi buruk kita, selalu menopang di saaat jatuh dan ada untuk di saat bahagia nya.








kritik dan saran ditunggu di kolom komentar, sangat berharga bagi penulis.
jangan lupa bahagia :)

Salam Bayu Octami.
Instagram: @bayuoct_

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer